Risalah 1 : Mengagungkan Bulan Suci : Hukum dan Hikmahnya

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, sholawat dan salam semoga tercurah limpahkan kepada Muhammad bin Abdullah “Sang penutup para-Nabi dan Rasul” beserta kepada para keluarga dan sahabatnya.

Saudaraku yang terhormat:

Sesungguhnya salah satu rahmat Allah kepada para hamba-Nya ialah menjadikan beberapa waktu di dalam kehidupan ini sebagai bekal untuk menambah pahala, juga sebagai kesempatan untuk meningkatkan level keimanan, juga menambah tabungan amal salih kita, menghindari perbuatan keji. Dan diantara kesempatan tersebut terdapat pada Bulan Suci, yaitu: Rajab, Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram. Bulan-bulan tersebut merupakan waktu yang sangat dicintai oleh Allah SWT; maka dari itu, Dia memilih bulan tersebut dan memuliakannya dari bulan-bulan yang lainnya, Allah SWT berfirman: ﴾Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya ada empat bulan suci. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya﴿.

Sesungguhnya bulan suci dengan waktunya yang berbeda-beda merupakan kesempatan besar untuk melakukan perubahan dan kebaikan serta pensucian diri, dan sebagaimana salah satu bentuk pengagungannya –sebagaimana yang diharapkan Allah SWT– ialah terjadinya perubahan besar yang positif terhadap individu dan masyarakat muslim, dalam konteks ini perlu diketahui beberapa hal berikut:

• Mungkin keistimewaan bulan suci dengan menghindari beberapa tindakan zalim terhadap diri sendiri sama seperti diet sementara; agar timbul keengganan berbuat maksiat sedikit demi sedikit, sehingga menjadi karakter yang permanen.
• Kezaliman pada bulan-bulan ini merupakan kezaliman yang lebih besar dibandingkan bulan lainnya: barangsiapa yang tidak menjalan ibadah pada bulan suci ini, setidaknya ia tidak berbuat maksiat, karena sesungguhnya berbuat maksiat pada waktu tersebut merupakan dosa besar, sebagaimana berbuat kebaikan mendapatkan pahala, Imam Qatadah rahimahullah berkata: ((Perbuatan amal salih merupakan pahala yang besar jika dilakukan pada bulan suci, sedangkan kezaliman pada bulan itu ialah dosa yang besar, meskipun kezaliman dalam hal apapun)) Tafsir Al-Baghwi (2/345).
• Diharamkan berperang pada bulan-bulan ini, Allah SWT berfirman : ﴾Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan suci. Katakanlah, “Berperang dalam bulan itu adalah (dosa) besar. Namun, menghalangi (orang) dari jalan Allah, ingkar kepada-Nya, menghalangi orang masuk Masjidilharam, dan mengusir penduduk dari sekitarnya, lebih besar dosanya bagi Allah. Fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. ﴿[Al-Baqarah:217] ; Karena bulan-bulan ini merupakan bulan penuh perdamaian dan keamanan.
• Mengaitkan bulan-bulan suci ini dengan ibadah: sebab diagungkannya bulan ini ialah karena kedekatan dan keterkaitannya dengan waktu-waktu ibadah; misalnya bulan Rajab yaitu bulan untuk persiapan menuju Ramadhan ((Bulan Rajab merupakan kunci bulan-bulan kebaikan dan keberkahan)) Referensi : Thaif Al Ma’arif Libn Rajab, Hal:121. Adapun bulan-bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram ia merupakan bulan-bulan haji yang dilaksanakan oleh kaum muslim, salah satu ritual agama islam terbesar yaitu Ibadah Haji, Allah SWT berfirman: ﴾Ibadah Haji pada bulan-bulan yang diketahui﴿. Dan pada bulan-bulan ini, terdapat sepuluh hari yang dijanjikan Allah SWT didalamnya sebagaimana firman-Nya ﴾dan demi sepuluh malam﴿, Masruq berkata: Ia merupakan Hari-hari yang paling mulia di dalam satu tahun. Referensi : Thaif Al Ma’arif Libn Rajab, Hal: 267.

Sebagai penutup: Maka diwajibkan bagi setiap muslim; baik pengajar maupun peserta didik dan musyrif di dalam yayasan kita, untuk menjaga kesucian dan keagungan bulan Allah SWT ini serta mengetahui kemuliannnya, dan menjaga amalan kebaikannya pada waktu-waktu yang telah dimuliakan ini dengan bersungguh-sungguh mengerjakan kebaikan dan kebajikan, dan menjadikan bulan-bulan ini sebagai sarana untuk membiasakan menahan diri dari segala sesuatu yang tidak diridhai Allah SWT, baik dari perkataan dan perbuatan, bahkan di dalam fikirannya, dan terus menerus dalam mengerjakan amal salih dan bersahabat dengan orang-orang salih, serta mendoakan krisis yang terjadi terhadap saudara muslim lainnya, apalagi perang dan genosida yang menimpa para penduduk Gaza.

Marilah kita berdoa kepada Allah, agar senantiasa memberikan kesabaran terhadap saudara-saudara kita di Palestina dan Gaza, meneguhkan hati mereka, menolong mereka dari musuh-musuhnya. Sebagaimana kita berdo’a kepada Allah agar menjadikan kita sebagai orang yang turut mengagungkan bulan-bulan ini, menolong kita untuk selalu berdzikir dan bersyukur serta beribadah kepada-Nya, serta berlindung kepada-Nya dari segala perbuatan yang melalaikan. 

Sholawat dan salam kepada Rasulullah, keluarga dan sahabatnya.