Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, sholawat dan salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta kepada para keluarga dan sahabatnya.
Saudaraku yang terhormat:
Sesungguhnya salah satu nikmat terbesar yang Allah karuniakan dan limpahkan kepada para hambanya ialah menjadikan beberapa hari dalam kehidupan mereka dimana ketaatan, ibadah dan pendekatan diri kepada Allah SWT sangat diagungkan, itu merupakan waktu-waktu yang sangat mulia, karunia rahmat yang Allah berikan khusus kepada umat islam saja; untuk mengangkat derajatnya dan meraih surga tertinggi; maka sungguh beruntung orang-orang yang mendapatkan karunia rahmat ini, dan menggunakan kesempatannya serta memanfaatkannya sebaik mungkin; untuk meraih rahmat Allah dan ridho-Nya; agar seorang hamba memiliki hubungan yang kuat terhadap Rabb-nya, waktu-waktu ini niscaya akan menambah keimanan dan ketakwaan, memberatkan timbangan kebaikan, mensucikan dan menjernihkan jiwa, memperkuat tekad dan menggantikan segala cacat dan kekurangan dalam beribadah, menghilangkan rasa bosan dan malas, serta membuka ruang untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, karena berlomba-lomba dalam kebaikan dan meraih derajat yang tinggi merupakan salah satu ciri orang-orang mukmin dan mukhlisin, Allah SWT berfirman: (Untuk (mendapatkan) yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba). Q.S. Al. Muthaffifin: 26.
Sesungguhnya salah satu waktu dan karunia rahmat terbesar Allah adalah hari-hari yang kita jalani sekarang, yaitu sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Ini adalah kesempatan emas yang tidak boleh disia-siakan atau diabaikan, dan itu merupakan arena untuk berlomba-lomba dalam kebaikan guna meraih derajat yang tertinggi. Hari-hari ini telah menempati kedudukan yang sangat agung dan mulia, karena mencakup ibadah-ibadah yang tidak ada di hari-hari lain kecuali di bulan Ramadan. Hari-hari ini adalah hari-hari terbaik di sisi Allah Ta’ala; Allah telah bersumpah atas keutamaan besar hari-hari ini melalui firman-Nya: (Demi Fajar * Dan 10 malam (pertama dibulan Dzulhijjah)) Q.S. Al Fajr: 1-2. Maka dari itu, Rasulullah SAW bersabda: (Tiada hari yang dicintai oleh Allah untuk beramal saleh kecuali 10 hari di awal bulan Dzulhijjah, sahabat bertanya wahai Rasulullah, tidak juga berjihad di jalan Allah (lebih utama darinya?), beliau bersabda: Dan tidak juga berjihad di jalan Allah (lebih utama darinya) kecuali seseorang yang berjuang dengan dirinya dan hartanya kemudian tidak kembali dengan apapun), maka setiap amal salih didalamnya lebih dicintai oleh Allah SWT dibandingkan hari-hari lainnya. Dan apabila lebih dicintai oleh Allah maka ia lebih utama, dan orang yang beramal saleh pada 10 hari ini lebih utama daripada orang yang berjihad di jalan Allah.
Oleh sebab itu, telah berkumpul seluruh ibadah-ibadah utama pada sepuluh hari pertama di bulan dzulhijjah seperti: Shalat, Puasa, Shadaqah dan Haji, ibadah-ibadah ini bertujuan untuk kebaikan seorang muslim di dunia dan akhirat; sebagaimana di dalamnya ada hari Arafah, dan haji, kemudian hari kurban, dan ia merupakan hari-hari yang paling utama di sisi Allah SWT.
Terdapat beberapa metode untuk memanfaatkan keutamaan 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah:
- Memperbanyak taubat dan istighfar: seseorang menyambut waktu kebaikan dan ketaatan dengan bertaubat dan kembali kepada Rabbnya yang Maha Suci dan Maha Tinggi.
- Meneladani Nabi SAW dalam beribadah di waktu-waktu tersebut: sesungguhnya orang yang paling layak mendapatkan rahmat dan hidayah Allah SWT beserta keutamaan-Nya ialah mereka yang mengamalkan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi SAW – karena yang demikian merupakan jalan menuju kesuksesan dan keberhasilan dalam waktu-waktu yang penuh dengan kebaikan dan ketaatan.
- Membaca Al-Qur’an dan mengamalkannya: Membaca Al-Qur’an merupakan dzikir yang paling baik, paling utama, dan paling besar pahalanya, Allah SWT berfirman: {Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Al-Qur’an, menegakkan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan pernah rugi. (Demikian itu) agar Allah menyempurnakan pahala mereka dan menambah karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri} Q.S. Fathir: 29-30. Sofyan Ats-Tsauri Rahimahullah berkata: “Kami mendengar bahwasanya membaca Al-Qur’an merupakan dzikir yang paling utama apabila diamalkan”
- Dzikir: hati akan berkarat sebagaimana tembaga dan perak dan selainnya, dan penghilangnya adalah dzikir, telah diriwayatkan oleh Sunan Tirmidzi dan Ibnu Majah bahwasanya Nabi SAW bersabda: ‘Dzikir yang paling utama ialah Laa ilaaha Illa Allah, dan Do’a yang paling utama ialah: Alhamdulillah”. Oleh sebab itu diwajibkan bagi muslim untuk memperbanyak tasbih, tahmid, tahlil dan takbir.
- Berdo’a: Yaitu memohon kepada Allah dengan permintaan, dan menginginkan sesuatu dari-Nya berupa kebaikan dan merendahkan diri kepada-Nya untuk memperoleh apa yang diminta, dan keselamatan dari apa yang ditakuti; Allah SWT berfirman: (Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku Ijabah). Q.S. Ghafir: 60. Dan sebagaimana yang tertulis didalam Hadits (Berdo’a merupakan Ibadah).
Maka dari itu diwajibkan bagi seluruh umat muslim; apalagi para guru dan murid serta para musyrif didalam institusi pendidikan kita untuk mengingat dan memperhatikan hal-hal berikut:
- Mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah SWT (Maka barangsiapa yang mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati) Q.S. Al-Haj: 32
- Bersyukur kepada Allah SWT atas keutamaan dan kemuliaan-Nya sehingga memperkenankan kita bertemu hari-hari ini agar mampu kita manfaatkan untuk beramal salih.
- Melanjutkan untuk melaksanakan berbagai macam ibadah, berijtihad dan memperbanyak ibadah di dalamnya.
- Melanjutkan untuk berjuang melawan diri sendiri, dan memerangi hawa nafsu serta setan.
- Berhenti melakukan dosa dan maksiat, serta tidak lalai untuk menunaikan hak-hak Allah serta mengembalikan hak-hak kepada pemiliknya.
- Berdoa dengan tekun dan tulus untuk saudara-saudara muslim kita dimanapun khususnya saudara kita yang tegar dan kuat di Palestina dan Gaza.
- Tidak pesimis dan putus asa terhadap rahmat Allah SWT; terhadap apa yang menimpa kaum muslimin dari seluruh penjuru dunia, karena Allah SWT adalah penguasa alam semesta, dalam genggaman-Nya lah Ia mengendalikan segala sesuatu, Allah SWT berfirman: (Jika kamu (pada Perang Uhud) mendapat luka, maka mereka pun (pada Perang Badar) mendapat luka yang serupa. Masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan di antara manusia dan Allah mengetahui orang-orang beriman (yang sejati) dan sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Allah tidak menyukai orang-orang zalim.) Q.S. Ali Imran: 140.
- Orang-orang berkumpul pada hari Arafah – yaitu merupakan kiamat kecil – yang mengingatkan kita akan kumpulnya seluruh makhluk pada hari kiamat kelak. ((Yaitu) pada hari ketika tidak berguna (lagi) harta dan anak-anak. Kecuali, orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.” Q.S. Asy-Syu’ara: 88-89).
Ya Rabb, engkau Allah yang Agung dengan segala Keagungan-Nya ** Keridhaan-Mu adalah tujuan dan keinginanku.
Maka ampunilah aku dan seluruh jama’ah yang melaksanakan haji ** Dan bagi siapapun yang memohon kepada-Mu dengan penuh kerendahan.
Maka tolonglah setiap pemimpin umat muslim beserta pasukan mereka ** Di setiap jengkal wilayah dan tempat.
Dan hancurkanlah musuh yang berupaya memecah belah umat ** Sesungguhnya mereka itu ialah musuh yang tenggelam dalam tipudaya.
Marilah kita berdoa kepada Allah, agar senantiasa meneguhkan hati saudara-saudara kita di Palestina dan Gaza, serta menjadikan kami untuk menjadi penolong agamanya. Dan semoga amal salih kita semua diterima disisi Allah SWT, karena sesungguhnya Ialah Maha Pelindung terhadap segala Makhluk-Nya.
Sholawat dan salam kepada Rasulullah, keluarga dan sahabatnya.
الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على خاتم الأنبياء والمرسلين، سيدنا محمد، وعلى آله وصحبه أجمعين، وبعد:
الإخوة الكرام:
إنَّ من أجلِّ النعم التي أنعم الله بها على عباده، وأفاض بها على خلقه، أن جعل لهم في أيام دهرهم مواسم تعظم فيها الطاعة والعبادة والقربة لله تعالى، فهي مواسم جليلة، ونفحات ربانية، خصها الله لأمة الإسلام؛ لرفع الدرجات، والفوز بأعلى الجنات؛ فطوبى لمن تعرض لهذه النفحات، واستغل فرصها واغتنمها أيما اغتنام؛ ليفوز برحمة الله ورضوانه؛ ليبقى العبد قوي الصلة بربه، فهذه المواسم تزيد الإيمان، وتنمِّي التقوى، وتثقل الميزان، وتزكي الروحَ، وتهذِّب النَّفس، وتقوِّي الهمة، وتعوِّض النقص والخلل في العبادة، وتدفع الملل والفتور، وتفتح آفاقًا رحبة في ميدان التنافُس، فالمسابَقة إلى الخيرات ورفيع الدرجات سمة من سمات المؤمنين المقرَّبين، وعباد الله المخلصين، قال تعالى: (وَفِي ذَلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُونَ) الْمُطَفِّفِينَ: 26.
وإن من أعظم المواسم الربانية والنفحات الإلهية، الأيام التي نحياها وهي العشر الأوائل من ذي الحجة، فهي فرصة ذهبية لا يجب تضييعها أو التفريط بها، وهي ميدان للتسابق في الخيرات لنيل أعلى الدرجات؛ ولقد تبوأت هذه الأيام مكانة عظيمة وجليلة؛ لاشتمالها على عبادات لم تشتمل عليها أيام أخر سوى رمضان، وهذه الأيام هي أفضل الأيام عند الله تعالى؛ فقد أقسم الله بها لعظيم فضلها، قال تعالى: (وَالْفَجْرِ* وَلَيَالٍ عَشْرٍ) سورة الفجر 1-2، -:ولهذا يقول الرسول -صلى الله عليه وسلم-:(ما من أيَّامٍ العملُ الصَّالحُ فيها أحبُّ إلى اللَّهِ من هذِهِ الأيَّامِ يعني العَشرَ قالوا يا رسولَ اللَّهِ ولا الجِهادُ في سبيلِ اللَّهِ قالَ ولا الجِهادُ في سبيلِ اللَّهِ إلَّا رجلٌ خرجَ بنفسِهِ ومالِهِ فلم يرجِع من ذلِكَ بشيءٍ). فكلُّ عملٍ صالحٍ يقع فيها أحب إلى الله -تعالى- إذا وقَع في غيرها، وإذا كان أحب فهو أفضل، والعامل في هذه العشر أفضل من المجاهِد في سبيل الله الذي رجَع بنفسه وماله.
ولهذا فقد اجتمعت في عشر ذي الحجة أُمَّهات العبادة؛ وهي الصلاة والصيام والصدقة والحج، وهي عبادات تهدف إلى خير المسلم في الدنيا والآخرة؛ ففيها يوم عرفة، وهو يوم الحج الأكبر، وفيها يوم النحر، وهو أفضل الأيام عند الله تعالى.
وهناك وسائل معينة لاستغلال فضل عشر ذي الحجة؛ وهي:
1) التوبة وكثرة الاستغفار: يستقبل بها المرء مواسم الخير والطاعات؛ فيتوب وينوب إلى ربه تبارك وتعالى.
2) الاقتداء بهدي النبي -صلى الله عليه وسلم- في المواسم: فإن أولى الناس برحمات الله وهدايته وفضله من تأسى بكتاب الله وسنة نبيه -صلى الله عليه وسلم-، فهو سبيل إلى التوفيق والسداد في مواسم الخير والطاعات.
3) تلاوة القرآن وتطبيقه: فقراءة القرآن من أفضل الذكر وأكثرها وأعظمها ثوابًا، قال تعالى: {إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ (29) لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ} [فاطر: 29، 30]، قال سفيان الثّوري رحمه الله: “سمعنا أنّ قراءة القرآن أفضلُ الذِّكر إذا عمل به”.
4) الذكر: فالقلب يصدأ كما يصدأ النحاس والفضة وغيرهما، وجلاؤه بالذكر، وقد ثبت في سنن الترمذي وابن ماجة أن النبي -صلى الله عليه وسلم- قال: “أفضلُ الذِّكْرِ: لا إله إلا اللهُ، وأفضلُ الدعاءِ: الحمدُ للهِ”؛ ولهذا يجب الإكثار من التسبيح والتحميد والتهليل والتكبير.
5) الدعاء: وهو الابتهال إلى الله بالسؤال، والرغبة فيما عنده من الخير والتضرع إليه في تحقيق المطلوب، والنجاة من المرهوب؛ قال تعالى: (وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ) سورة غافر، 60، وكما ورد في الحديث: (الدعاء هو العبادة).
ولهذا فإنه ينبغي على المسلمين؛ لا سيّما المعلمين والطلاب والمشرفين في مؤسساتنا التعليمية، مراعاة وتذكر الآتي:
1) تعظيم شعائر الله تعالى (وَمَن يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِن تَقْوَى الْقُلُوبِ) سورة الحج، 32.
2) شكر الله تعالى على فضله وكرمه أن بلّغنا هذه الأيام؛ لنغتنمها بالأعمال الصالحة.
3) الاستمرار في تنوع العبادات، والاجتهاد فيها، والإكثار منها.
4) الاستمرار في مجاهدة النفس، ومحاربة الهوى والشيطان.
5) الإقلاع عن الذنوب والمعاصي، وعدم التقصير في حق الله، وردّ الحقوق إلى أصحابها.
6) الدعاء بإلحاح وإخلاص لإخواننا المسلمين في كل مكان بصفة عامة، وفي فلسطين وغزة الأبية الشامخة بصفة خاصة.
7) عدم اليأس أو القنوط من رحمة الله تعالى؛ مما يصيب المسلمين في مشارق الأرض ومغاربها، فالله تعالى هو مدبر الكون، وبيده مقاليد كل شيء، قال تعالى: (إِن يَمْسَسْكُمْ قَرْحٌ فَقَدْ مَسَّ الْقَوْمَ قَرْحٌ مِّثْلُهُ وَتِلْكَ الْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَيَتَّخِذَ مِنكُمْ شُهَدَاءَ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ) سورة آل عمران، 140.
8) اجتماع الناس في يوم عرفة -وهو قيامة صغرى-، يذكرنا باجتماع الخلائق يوم القيامة ((يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ (88) إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ (89) ))، سورة الشعراء.
رَبَّــــاهُ أَنْـتَ اللهُ جَـــلَّ جَــلَالُهُ ** وَرِضَاكَ عَنِّي بُغْيَتِي وَمُرَادِي
فَاغْفِــرْ إِلهِي لِلْحَجِيْـجِ جَمِيْعِهِمْ ** وَلِمَـنْ دَعَــاكَ مُلَطَّـخًـا بِسَوَادِ
وَانْصُرْ وُلَاةَ الْمُسْلِمِيْنَ وَجُنْدَهُمْ ** فِي كُلِّ شِبْرٍ مُسْتَوٍ وِوِهَــــــادِ
وَادْحَـرْ عَدُوًّا رَامَ فُرْقَةَ أُمَّـةٍ ** إِنَّ الْعَدُوَّ يَغُـوْصُ فِي الْأَحْقَـــــــــادِ
نسأل اللهَ سبحانه أن يثبت أقدام إخواننا في فلسطين وغزة، وأن يستخدمنا لنصرة دينه، ويتقبل منا ومنكم خالص الأعمال، إنه ولي ذلك ومولاه.
وصلى اللهُ وسلم على نبيّنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم.