Risalah 5 : Memilih Teman yang Shalih

Agama Islam, melalui nilai-nilai dan keutamaannya telah memberikan perhatian besar terhadap hubungan sosial antar manusia, begitupun terhadap persaudaraan antar orang beriman, menjaga hak-hak asasi manusia mereka, kehormatan serta harta bendanya, Allah SWT berfirman : (Sesungguhnya orang-orang mukmin itu ialah bersaudar..) Q.S. Al Hujurat : 1. Allah SWT juga berfirman : (Dan bersabarlah atas dirimu bersama orang-orang yang menyeru kepada Tuhannya dipagi dan petang hari dengan mengharapkan keridhaannya) Q.S. Al Kahfi : 28.

Pertemanan merupakan hubungan kemanusiaan yang sangat besar dimana ia menghubungkan manusia dengan ikatan cinta, kasih sayang dan ketulusan. Dan ketika seseorang ingin memilih teman maka hendaklah ia memilih teman yang paham agama, dan apabila dalam perkara dunianya hendaklah ia memilih teman yang tidak bodoh dan berdusta. Hendaknya teman tersebut memiliki akhlak yang terpuji, tulus, menepati janji, amanat dan bermoral tinggi. Hendaknya ia tidak bermuka dua, munafik dan berakhlak buruk. Maka dari itu hendaklah seseorang tersebut menjadikan dirinya sebagai jembatan untuk mengantar temannya kepada jalan kebaikan, kebenaran dan kesuksesan dunia akhirat.

Pertemanan yang sejati muncul pada waktu-waktu genting dan sulit, maka salah satu cerita pertemanan yang paling mulia dan terhormat di dalam islam ialah pertemanan antara Rasulullah SAW dengan sahabatnya Abu Bakar Ash-Shiddiq R.A., dimana ia merupakan salah satu laki-laki yang pertama masuk Islam, dari sikap ia kita dapati berbagai pelajaran dan hikmah, dimana Ia menemani Rasulullah SAW berhijrah dari Makkah ke Yatsrib, serta mengajak keluarganya dan memberikan harta bendanya dalam perjalanan hijrah tersebut, menemani Rasulullah, menolongnya ketika kaumnya membohongi Rasulullah dalam kejadian Isra Mi’raj, serta senantiasa mendukung Rasulullah selama bertahun-tahun risalah perjalanannya dalam menyampaikan ajaran islam.

Dan akibat pengaruh yang diberikan seorang teman terhadap teman lainnya (baik negatif atau positif), Islam menjelaskan bagi setiap muslim tentang bagaimana memilih teman, sebagaimana sabda Nabi SAW : (Agama seseorang tergantung kepada agama temannya, maka hendaknya kalian melihat siapa temannya) H.R. Abu Daud, Tirmidzi dan Ahmad. Serta sabda Nabi SAW : (Janganlah engkau berteman kecuali dengan orang mukmin…) H.R. Abu Daud dan Tirmidzi. Artinya janganlah engkau bersahabat kecuali dengan orang mukmin, karena orang mukmin akan menunjukkan sahabatnya kepada keimanan, kebaikan dan petunjuk. Ia juga dapat menjadi penolong bagi sahabatnya. Umar bin Khattab R.A. berkata : Tidaklah seseorang diberikan kenikmatan setelah Islam yang lebih baik dari saudara yang saleh, apabila engkau dapati ia maka peganglah erat-erat. Lukmanul Hakim berkata kepada anaknya : “Wahai anakku, pertama-tama yang engkau harus cari setelah beriman kepada Allah ialah teman yang baik; karena sesungguhnya ia bagaikan pohon, apabila engkau duduk ia akan menaungimu, jika ia mengambil sesuatu darimu, ia akan memberimu manfaat, dan apabila ia tidak memberikanmu manfaat, dia tidak akan membahayakanmu. Di dalam masyhur pun dikatakan: (Sahabat itu mampu mempengaruhi). Allah SWT berfirman : (Katakanlah: “Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata,..) Q.S. Yusuf : 108. Berapa banyak dari pemuda hilang akibat teman dan sahabatnya membawanya ke jalan kesesatan. Allah SWT berfirman : (Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.) Q.S. Az Zukhruf : 67.

Maka dari itu, Syair Arab berkata :

Jika bersahabat dengan suatu kaum, maka pilihlah yang terbaik darinya #

Agar kamu dapat menjadikannya pakaian yang sempurna

Dan hindarilah sahabat yang hina perilakunya #

Janganlah temani ia, niscaya engkau hina bersamanya.

Syair lain berkata :

Tentang seseorang, janganlah engkau tanya siapa dia, tanyalah kepada temannya #

Karena setiap orang cenderung meniru perilaku temannya.

Pertemanan dan persahabatan yang saleh memiliki banyak manfaat, diantaranya:

• Menolong untuk taat kepada Allah SWT
• Melalui pertemanan yang saleh, manusia merasa dihargai dan bahagia.
• Membantu mengatasi depresi dan kesendirian, serta meminimalisir stres pada diri.
• Turut berkontribusi untuk menambah pengetahuan ilmu dan budaya.
• Turut memastikan kesatuan dan hubungan serta gotong royong di dalam masyarakat. Serta menjaganya dari segala penyimpangan yang ada pada masyarakat.

Semoga Allah memberikan kita rezeki berupa persahabatan yang shalih, dan membimbing kita kepada persaudaraan yang menjunjung tinggi dasar agama, serta memberikan kita ganjaran berupa rasa cinta yang tulus, karena sesungguhnya orang yang mencintai karena Allah ia akan berada pada mimbar cahaya di hari kiamat kelak, dalam naungan ‘Arsy dimana tiada naungan kecuali naungan-Nya, kami juga memohon kepada Allah SWT untuk membimbing kami kepada keridhaannya, sesungguhnya Ia Maha Pendengar lagi Maha mengabulkan Doa Hambanya

Semoga Shalawat selalu tercurah limpahkan kepada nabi kita Muhammad beserta para keluarga dan sahabatnya sekalian.