Banda Aceh, 16 Mei 2025 – Sebanyak 62 siswa kelas IV SDIT Al-Fityan Aceh berhasil menyelesaikan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema “Kearifan Lokal: Mengolah Belimbing Wuluh Menjadi Asam Sunti”. Kegiatan yang berlangsung selama satu bulan (24 April–16 Mei 2025) ini bertujuan memperkenalkan warisan kuliner khas Aceh sekaligus mengasah nilai-nilai Pancasila dalam diri peserta didik.
Asam sunti, bumbu tradisional dari belimbing wuluh yang dikeringkan dan diberi garam, menjadi fokus projek ini. Bumbu ini dikenal sebagai penyedap masakan Aceh, seperti keumamah, asam keueung, dan gulai uengkoet, yang membutuhkan rasa asam gurih untuk menghilangkan bau amis ikan. Melalui projek ini, siswa tidak hanya belajar mengolah belimbing wuluh menjadi asam sunti, tetapi juga memahami manfaat dan penerapannya dalam kuliner lokal.
Kegiatan ini dirancang untuk menguatkan karakter siswa melalui:
- Gotong Royong: Siswa bekerja sama dalam tim mulai dari pengumpulan bahan, pengolahan, hingga pengemasan.
- Kemandirian: Peserta didik bertanggung jawab penuh atas proses produksi, mulai dari pemilihan belimbing wuluh hingga menjual hasil akhir.
Projek P5 ini bukan sekadar praktik membuat bumbu, tetapi juga sarana melatih kolaborasi, kreativitas, dan tanggung jawab siswa. Mereka belajar langsung bagaimana melestarikan kearifan lokal sambil menerapkan nilai-nilai Pancasila.
Asam sunti yang dihasilkan siswa terbukti berkualitas dan berhasil dipasarkan, menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis projek dapat menghasilkan produk nyata. Kegiatan ini juga memperkuat kecintaan siswa terhadap budaya Aceh serta menumbuhkan jiwa kewirausahaan sejak dini.
Dengan adanya P5 ini, SDIT Al-Fityan Aceh kembali menegaskan komitmennya dalam mencetak generasi yang kreatif, mandiri, dan berakar pada kearifan lokal, sejalan dengan visi Profil Pelajar Pancasila.
