Risalah 5 : Ikatan Persaudaraan

Segala puji bagi Allah Swt,  saya bersaksi tiada tuhan selain Allah Swt. Saya bersaksi bahwa Muhammad adalah untusan Allah Swt. sholawat dan salam kepada Rasulullah Saw, keluarga dan sahabat-sahabatnya serta orang-orang yang memperoleh taufik dan hidayah.  Amma ba’du :

Persaudaraan merupakan pondasi penting kehidupan yang dibutuhkan manusia. Sufyan berkata : “anda mesti memiliki teman untuk mendengar keluh kesahmu, membantumu dalam kesulitan. Siapa yang memiliki teman yang baik, yang dia senangi dan sukai perilakunya, maka hendaklah dia menjaga persahabatan tersebut. Orang lemah adalah orang yang tidak memiliki teman sejati, dan lebih lemah lahi orang yang tidak mampu menjaga persahatan”. Umar bin Khattab R.A. berkata : “pertemuan dengan teman sejati menghilangkan kesedihan dan kegundahan”.

Persaudaraan atas dasar keredhaan Allah SWT merupakan bagian penting keimanan. Persaudaraan sesama muslim telah Allah tetapkan dalam firman-Nya : Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara…﴿ Q.S Al-Hujurat : 19. Sebuah ikatan persaudaraan yang Allah SWT kehendaki. Bahkan Allah SWT mendeskripsikan orang-orang mukmin dengan firman-Nya : ﴾Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain...﴿ Q.S A-Taubah : 71.

Rasulullah Saw dalam sebuah hadis mengilustrasikan kuat dan kokohnya ikatan persaudaraan orang-orang mukmin dengan satu tubuh. Beliau bersabda : {Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mengasihi, mencintai, dan menyayangi diantara mereka, bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga dan panas (turut merasakan sakitnya)}.

Di antara keutamaan persaudaraan  diperolehnya naungan Allah swt. Abu Hurairah meriwayatkan : Allah Swt berkata pada hari kiamat : “Mana orang-orang yang saling mencintai demi keagungan-Ku? Hari ini Aku naungi mereka dengan naungan-Ku, di hari tiada naungan selaing naungan-Ku. H.R Muslim.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, : Nabi Saw bersabda : {Tujuh golongan yang dinaungi Allah dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya} diantaranya : {dua orang yang saling mencintai di jalan Allâh, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya}. H,R Bukhari.

Orang-orang yang saling bersaudara dan mengasihi memperoleh kehormatan dengan berada di bawah ‘arsy Allah SWT di hari kiamat nanti Ketika orang-orang takut dan matahari di atas kepala mereka.

Rasulullah saw membimbing mereka menuju surga, agar persaudaraan menjadi kekal abadi. Beliau bersabda : {Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Kalian tidak akan (benar-benar) beriman hingga kalian saling mencintai”. “Maukah kalian aku beritahukan sesuatu yang jika kalian melakukannya maka kalian akan saling mencintai?” “Sebarkanlah salam diantara kalian}. H.R Muslim.

Hal pertama yang Rasulullah Saw lakukan ketika sampai di Madinah setelah membangun masjid adalah mempersaudarakan kaum muhajirin dengan kaum anshor. Persaudaraan itu merupakan pondasi dasar masyarakat Islam, hingga kemudian menjadi masyarakat yang unggul dan kokoh. Tidak gampang dirobohkan oleh berbagai cara dan tipu muslihat yang dilakukan musuh-musuhnya. Generasi pertama Islam tersebut telah menorehkan hal-hal yang sangat luar biasa yang ditulis oleh sejarah dengan tinta emas.

Oleh demikian, kita mesti berupaya maksimal untuk menebar semangat persaudaraan dan menghidupkannya dalam interaksi sosial kita. Kita ingatkan para karyawan, serta kita didik anak didik kita agar memiliki akhlak mulia.

الحمدُ للَّهِ حمدًا كثيرًا طيِّبًا مبارَكا فيهِ كما يحبُّ ربُّنا ويرضى، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله، وصلى الله وسلم وبارك عليه وعلى آله وأصحابه ومن اهتدى بهداهم إلى يوم الدين. أما بعد :
فإن الأخوة قوام الحياة بل هي ماء العيش، كما قال سفيان رحمه الله : “لا بد من أخ تبثه شكواك، ويعينك على بلواك. ومن وجد له أخا تهواه نفسه، وتعجبه فعاله، ويرضى الله عن خصاله، فليتمسك به. فإن أعجز الناس من فرط في طلب الإخوان الأوفياء، وأعجز منه من ضيع من ظفر به منهم”. ويقول عمر رضي الله عنه : “لقاء الإخوان جلاء الأحزان”.
الأخوة في الله من أوثق عرى الإيمان، وقد ثبتت رابطة الأخوة بين المؤمنين بقوله تعالى : ﴿اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ…﴾ الحجرات : 10. فهي رابطة عقدت بعقد الله سبحانه وتعالى. ويصف الله تعالى حال المؤمنين الصادقين بقوله : ﴿وَالْمُؤْمِنُوْنَ وَالْمُؤْمِنٰتُ بَعْضُهُمْ اَوْلِيَاۤءُ بَعْضٍۘ…﴾ التوبة : 71.
وقد شبه الرسول صلى الله عليه وسلم الأخوة الإيمانية بالجسد الواحد، فقال : (مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ، وَتَرَاحُمِهِمْ، وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى) رواه مسلم. فهي فوق كل الأخوات الأرضية، تسمو عليها وترتقي لتلتقي على نفحات الوحي السماوية.
ومن فضائل الأخوة : أن المتأخين في الله في ظل الله تعالى : روي عن أبى هريرة قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : (إِنَّ اللَّهَ يَقُولُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَيْنَ الْمُتَحَابُّونَ بِجَلاَلِي الْيَوْمَ أُظِلُّهُمْ فِي ظِلِّي يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلِّي) رواه مسلم.
وعَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أن النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : (سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ)، وذكر منهم : (رجلان تَحَابَّا فِي اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْه). رواه البخاري.
ويكفي المتحابون والمتأخين في الله شرفا وفضلا أن يكونوا تحت عرش الله يوم يخاف الناس وتكون الشمس منهم مقدار ميل.
وأرشدهم إلى السلام لإدامة المحبة فقال صلى الله عليه وسلم : (لاَ تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلاَ تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا. أَوَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى شَىْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ أَفْشُوا السَّلاَمَ بَيْنَكُمْ) رواه مسلم.
إن أول عمل قام به الرسول صلى الله عليه وسلم بعد هجرته إلى المدينة بعد بناء المسجد هو مؤاخاته بين المهاجرين والأنصار. إذ بهذه المؤاخاة شدت لبنات المجتمع الإسلامي إلى بعضها البعض، وارتفع صرح الجماعة الإسلامية عاليا متينا. فاستعصى على محاولات الهدم والتخريب التي سعى بها يهود المدينة وأعوانهم من المنافقين والمرجفين. وقد ضربوا في ذلك أورع الأمثلة مما تفيض به كتب التاريخ وتزدان به مصنفات التراجم والسير.
فعلينا أن نجتهد في بث روح الأخوة وإحيائها فيما بيننا ونذكر بها جميع العاملين ونربي أبناءنا الطلبة والأيتام على هذا الخلق الرفيع والقيمة العظيمة.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *