Medan, 26 Maret 2025 – Yayasan Al-Fityan School Medan sukses menggelar Mukhoyyam Al-Qur’an 2025 bagi para pegawai selama tiga hari, dari Senin hingga Rabu, 24–26 Maret 2025, di Aula SMAIT Al-Fityan School Medan. Kegiatan yang berlangsung pukul 08.00–14.00 WIB ini bertujuan memperkuat hubungan peserta dengan Al-Qur’an, meningkatkan kualitas bacaan, serta menanamkan nilai-nilai tarbiyah dalam keseharian.
Hari Pertama: Membuka Mukhoyyam dengan Keberkahan Al-Qur’an
Acara dibuka dengan pembacaan Al-Ma’tsurat dipimpin Ustadz Zainul Akmal, dilanjutkan sambutan dari Direktur Yayasan Al-Fityan Medan, Ustadz Tanwil Bahri Lubis, Lc., yang menekankan pentingnya Al-Qur’an sebagai pedoman hidup.
Sesi utama menghadirkan taujih dan doa bertema “Mulia Bersama Al-Qur’an” oleh Ustadz Sarwedi Hasibuan, Lc., MA, diikuti halaqoh Al-Qur’an yang fokus pada muraja’ah, setoran hafalan, dan tadabbur surat pilihan (Al-Waqi’ah, Ash-Shaff, Ath-Thaghabun).
Hari Kedua: Perbaikan Bacaan dan Motivasi Dakwah
Hari kedua diawali tasmi’ Al-Qur’an oleh Ustadz Ilham Marbun, S.Pd.I, kemudian sesi motivasi bertajuk “Siap Berkontribusi untuk Dakwah” oleh Ustadz Ali Yusuf, Lc. Peserta juga mendapat pelatihan tahsin dengan tema “Nikmatnya Membaca Al-Qur’an dengan Tartil” dari Ustadz Muhammad Nur, Lc., untuk memperbaiki makharijul huruf dan tajwid.
Hari Ketiga: Al-Qur’an sebagai Ruh Seorang Murobbi
Pada penutupan, Ustadz Syaiful Bahri Hasibuan, S.Pd.I menyampaikan taujih bertema “Al-Qur’an, Ruh Sang Murobbi”, menegaskan peran pendidik dalam menjadikan Al-Qur’an sebagai inti pembinaan generasi. Acara ditutup dengan pengumuman peserta terbaik sebagai apresiasi atas dedikasi mereka.
Selama tiga hari, peserta ditargetkan menyelesaikan tilawah 6 juz, sekaligus memperdalam pemahaman melalui tadabbur dan diskusi. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kualitas hafalan dan bacaan, tetapi juga membangun komitmen sebagai pengamal dan penyebar nilai Al-Qur’an.
“Mukhoyyam ini adalah langkah awal untuk membentuk kebiasaan interaksi intens dengan Al-Qur’an, baik sebagai penghafal, pengamal, maupun dai,” ujar perwakilan panitia. Diharapkan, semangat ini terus menginspirasi peserta dalam membangun peradaban Qur’ani di lingkungan kerja dan masyarakat.

