KUBU RAYA – Dalam rangka memperkuat jejaring dan kerja sama di bidang pendidikan Islam, Yayasan Al-Fityan Kubu Raya menerima kunjungan kehormatan dari Biro Perkhidmatan Majelis Islam Sarawak, Malaysia pada Kamis, 11 September 2025. Kunjungan kerja yang berlangsung dari pukul 09.00 hingga 11.00 WIB ini diwarnai dengan semangat berbagi pengetahuan dan mempererat silaturahmi antarlembaga.
Rombongan tamu dari Negeri Jiran yang berjumlah tiga orang ini dipimpin langsung oleh Datu Dr. Julaihi Bujang, selaku Pengarah Biro Perkhidmatan Majelis Islam Sarawak. Kehadiran mereka disambut dengan hangat oleh Direktur Yayasan Al-Fityan Kubu Raya, Ust. H. Ikhsan Syamsi, M.Pd.I., beserta segenap jajaran pimpinan yayasan.
Acara inti kunjungan diawali dengan sesi presentasi yang dipimpin oleh Ust. Ikhsan. Dalam pemaparannya, beliau memperkenalkan sejarah, visi-misi, serta berbagai program unggulan yayasan yang telah berkontribusi dalam mencetak generasi Islami yang tidak hanya cerdas secara akademik tetapi juga berakhlak mulia dan mandiri.
Usai sesi diskusi, rombongan diajak melakukan tur keliling kampus untuk melihat secara langsung dinamika aktivitas belajar-mengajar. Kunjungan lapangan mencakup peninjauan ke berbagai unit pendidikan, mulai dari TKIT, SDIT, SMPIT, hingga SMAIT, serta fasilitas asrama yang menjadi bagian integral dari sistem pendidikan berasrama Al-Fityan.
Kunjungan ini diharapkan dapat menjadi landasan kuat untuk membangun kerja sama yang lebih konkret di masa depan, baik dalam bentuk pertukaran pelajar, program pengembangan guru, maupun berbagi praktik terbaik (best practices) dalam pengelolaan lembaga pendidikan Islam.
“Kami sangat mengapresiasi kunjungan ini. Semoga silaturahmi yang terjalin bisa terus berlanjut dan membawa manfaat bagi kedua belah pihak,” ujar Ust. Ikhsan menutup kegiatan.
Di sisi lain, Datu Dr. Julaihi Bujang menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan hangat dan kekagumannya terhadap sistem pendidikan terintegrasi yang diterapkan oleh Yayasan Al-Fityan Kubu Raya. Beliau berharap kunjungan ini dapat menjadi pintu awal bagi kolaborasi yang saling menguntungkan untuk memajukan pendidikan Islam di kedua negara.


